Pengembangan Kreativitas Siswa Berbakat
Dalam Setting Pembelajaran Intelegensi | Kajian Hukum Islam Tentang Hukum Nikah
(GS)
PENDAHULUAN
Proses kreativitas adalah pengalaman belajar yang hendak menggerakan
potensi kreatif anak tumbuh seyogyanya mengintegrasikan
berfungsi kedua belah otak secara harmonis dan menyatu. Pengalaman belajar yang
hanya mementingkan persepsi kognitif yang sarat akan membebani belahan otak
sebelah kanan.
Selain itu, akan juga mematikan motivasi
untuk belajar. Meskipun kekhususan perkembangan kedua belah otak tidak
bersifat mutlak, namun begitu interaksi perkembangan intelektual dengan
lingkungan berarti proses belajar yang harmonis yang mencakup berfikir
liniar maupun imaginative.
PEMBAHASAN
PENGEMBANGAN KREATIVITAS SISWA BERBAKAT
DALAM SETTING PEMBELAJARAN
Tugas pendidik (orang tua dan guru) ialah mengusahakan suatu lingkungan
yang memungkinkan anak mengembangkan bakat-bakatnya secara optimal yang. Yang
dimaksud dengan lingkungan Pendidikan ialah segala pengaruh yang diterima
seseorang sejak lahirnya, bukan sejak ia masuk sekolah.
A. Pengertian Intelegensi
Istilah
Keberbakatan Dan Kreativitas Tidak Bisa Di Lepaskan Dengan Intelegensi Bentuk
Pengertian Intelegensi Menurut Ahli:
- Alfred Binet, Menyatakan bahwa “ Intelegensi adalah kemampuan untuk menilai, memahami dan mempertimbangkan.
- Barbaca Clark, Menyatakan bahwa “Kreativitas merupakan intelegensi plus dan merupakan sintesis semua fungsi otak manusia.
Menurut Sternberg (1985) agar dapat mengerti apa yang disebut
intelegensi, kita harus melihat perkembangannya dari tiga aspek berikut yaitu:
- Aspek Dunia Internasional misalnya berfikir analisis
- Aspek Dunia Eksternal adalah cara berfikir kontekstual atau strategi-strategi didasarkan atas situasi lingkungan.
- Aspek Interaktif adalah pengalaman yang mempersatukan pengalaman yang berlainan dalam cara-cara yang membawa insight (wawasan atau pengetahuan).
Dan ada tiga
proses mental yang beroprasi yaitu:
- Proses-proses untuk merencanakan, memonitor dan mengevaluasi penyelesaian masalah.
- Proses-proses pelaksanaan untuk melaksanakan instruksi – instruksi proses pertama.
- Proses-proses perolehan pengetahuan yang digunakan untuk mencari cara penyelesaian masalah.
Pandangan Gardner dengan teori multi-Intelegensi yang mencakup tujuh
macam intelegensi yang berlainan yaitu:
Liguistik, musik, logika-matematika, spasial “Bodily-kinesthetic,”
interpensonal dan intrapersonal. Disamping itu, data Neurobiologi dianggap
penting artinya bahwa Genetika dan lingkungan turut berperan dalam perkembangan
intelegensi. Dengan mengikuti pandangan
Sternberg dan Gardner yang menyangkut proses berfikir maka kita perlu
memperhitungkan fungsi otak. Karena menurut Clark, intelegensi dianggap sebagai
hasil perkembangan semua fungsi otak.
Ada empat fungsi otak yang sikemukakan oleh Clark yaitu:
1.
Fungsi kognitif (linear dan
spasial), mencakup belahan otak kiri dan
kanan.
2.
Fungsi afektif (emosional dan social)
3.
Fungsi fisik (indra dan gerak)
4.
Fungsi Intuitif
B. Konsep Keberbakatan
Pengertian anak
berbakat menurut
1.
Coleman (1985)
-
Anak berbakat adalah mereka yang
tingkat intelegensinya jauh di atas rata-rata anggota kelompoknya, yaitu IQ=
120, Keatas.
-
Anak yang taraf kecerdasannya
dibawah rata-rata, yaitu mereka yang mengalami hambatan mental (mentally
handicapped children ) atau tunagrata.
Torrance (1965), melaporkan hasil-hasil studynya mengenal kemampuan
berfikir kreatif dalam kaitannya dengan keberbakatan. Ia mengemukakan bahwa
apabila keberbakatan semata-mata di identifikasi berdasarkan taraf intelegensi,
maka sekitar 70% anak-anak yang tinggi kreativitas tidak akan termasuk kedalam
mereka yang disebut berbakat.
Keberbakatan mencakup tiga dimensi yang saling berkaitan, yaitu sebagai berikut:
a)
Kecakapan diatas rata-rata
b)
Kreativitas
c)
Komitmen pada tugas
Ø
Menurut Getzels dan Jackson
(1974).
Ada orang yang IQ-nya tinggi, tetapi kreativitasnya rendah. Atau
sebaliknya. IQ dan Kreativitas memang merupakan dua dominan yang berbeda, yang
satu kemampuan berfikir konvergen (memusat) yang satu lagi divergen (menyebar).
Ø
Renzulli (1979), Fehrle dkk
(1985), Galla Gher (1985), Maker (1982)
Juga mengemukakan bahwa anak-anak berbakat memiliki karakteristik belajar
yang berbeda anak-anak normal.
C. Ciri-Ciri Keberbakatan
Dibidang Kognitif : Perkembangan
bahasa yang jauh lebih maju dari pada teman seusianya.
Dibidang Afektif : Tampak
humor yang dapat dinyatakan secara halus maupun kasar, sangat peka terhadap
harapan dan perasaan orang lain, idealisme dan rasa keadilan yang muncul sejak
dini.
Dibidang Fisik : Tampak
ada kesenjangan antara perkembangan fisik dan intelektual, toleransi randah
terhadap kelambatan antara tolak ukur mereka dari ketrampilan aHetik mereka.
Dibidang Intuisi : Tampak
keterikatan dengan rasa ingin tahu tentang hal-hal yang intuisi dan ide serta
fenomena metafasik
D. Konsep Kreativitas
Pengertian
kreativitas dapat ditinjau dari empat segi yaitu:
Sebagai Produk : Suatu
karya dapat dikatakan kreatif jika merupakan suatu ciptaan yang baru atau
orisinal dan bermakna bagi individu/lingkungan.
Sebagai Proses : Bersibuk diri secara kreatif yang
menunjukan kelancaran, fleksibilitas (keluwesan) dan orisinalitas dalam
berfikir dan berperilaku.
Sebagai Pribadi : Kreativitas
mencerminkan keunikan individu dalam pikiran-pikiran dan ungkapan-ungkapannya.
Sebagai Proses : Kondisi
dari dalam dan luar yang mendorong seseorang ke Perilaku kreatif.
E. Tingkat Kreatif Dan
Tekhnik Menumbuhkannya
- Tingkat I yang disebut kreatif, ditandai oleh cirri-ciri timbulnya pemikiran yang divergent dan baru atau penemuan pemikiran baru.
- Tingkat II yang disebut tingkat psikodelik atau perluasan pikiran dan perasaan (expansion of the mind and emotion) yang ditandai oleh pengembangan kesadaran untuk menjangkau pada pandangan diluar pandangan ataupun kebiasaan kita sendiri dan penerimaan ide dan respon yang berbeda untuk diterima dan dihormati
- Tingkat III iluminatif.
F. Penuntun Umum Untuk
Mengembangkan Kreativitas Anak
1.
Pada setiap anak ada dorongan alamiah
untuk ungkapan diri secara kreatif.
2.
Kegiatan kreatif sebaiknya
dilakukan dalam suasana yang santai.
3.
Orang dewasa hendaknya
berhati-hati dalam memaksakan cara berfikir mereka terhadap anak kecil
4.
Berilah kesempatan untuk
menggunakan pensil dan crayon sedini mungkin
5.
Jika anak membuat sesuatu misalnya
coretan atau gambar, orang tua dapat menanyakan untuk memberi judul atau nama.
6.
Jangan mengharapkan anak dapat
menampilkan kreativitas dan imajinasinya setiap waktu.
7.
Sediakan tempat tersendiri yang membuat anak nyaman untuk
berkreasi.
8. Pendidik dapat mendorong kreatif anak dengan memamerkan hasil
karyanya ditempat khusus.
KESIMPULAN
Kreativitas merupakan suatu keadaan yang khusus, yang sukar dijelaskan
dengan suatu definisi. Clark menyatakan bahwa kreativitas adalah intelegensi
plus menurut Parnes, keatifitas adalah fungsi dari pengetahuan, imajinasi dan
evaluasi. Ia melihat proses-proses yang terlibat didalamnya sebagai mencari
keterangan, masalah, ide, penyelesaian masalah dan pengakuan.
Faktor budaya sangat mempengaruhi arah perkembangan kreativitas, taraf
fungsi dan macam-macamnya. Dari tujuh kelompok budaya yang ditelitinya
didapatkan bahwa anak-anak dari lingkungan budaya yang lebih maju menunjukan
ide dan kreativitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak dari lingkungan
budaya yang kurang maju.
Motivasi juga penting untuk kreativitas tapi melalui penelitiannya
Amabile mendapatkan dua komponen lainnya yaitu: (1) Dominant-Relevant Skills
dan (2) Creativity-Relevant Skills.
DAFTAR PUSTAKA
Ahman. 1998.Bimbingan Perkembangan disekolah dan disertai,tdk. Bandung: PPS
Ikip Bandung.
0 komentar:
Posting Komentar
NB: Berikan Komentar yang sopan dan berkenaan dengan Artikel diatas.
Saya mohon maaf jika komentar sahabat dan rekan blogger terlambat di respon Karena banyaknya kegiatan yang mengikat he he he, Silahkan copas asalkan cantumkan juga sumbernya yah...!