SELAMAT DATANG SOBAT, JANGAN LUPA SIMPAN ALAMAT BLOG WWW.GRUPSYARIAH.BLOGSPOT.COM SUPAYA SOBAT MUDAH UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI DISINI

Proses Pendidikan Islam


Proses Pendidikan Islam | Tehnik Menyusun Kerangka Teori Penelitian
(GS)
PENDAHULUAN
Sistem adalah suatu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan. Berdasarkan pengertian diatas, maka ada tiga hal penting yang menjadi suatu sistem.
Pertama, sistem pasti memiliki tujuan, kedua sistem selalu mengandung proses atau rangkaian suatu kegiatan dan ketiga, proses dalam suatu sistem selalu melibatkan dan memanfaatkan berbagai komponen atau unsur-unsur tertentu.
Pengajaran dengan sistem merupakan dua hal yang tidak terpisahkan karena dalam proses belajar dan mengajar harus menggunakan system agar mempunyai tujugan yang jelas.
Belajar dan mengajar selalu berkaitan karena seseorang yang belajar pasti ada yang mengajar sehingga terjadi interaksi antara keduanya yang disebut proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar ada dua sudut pandang yakni dari siswa dan dari guru. Karena siswa sebagai pelaku belajar dan guru sebagai pelaku mengajar.
Jadi proses belajar mengajar merupakan kegiatan belajar dan mengajar yang mempunyai system yang jelas sehingga proses tersebut dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
PEMBAHASAN
PROSES PENDIDIKAN ISLAM
A.    Pengertian Dan Kegunaan Pengajaran Suatu Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan. Berdasarkan pengertian diatas, maka ada tiga hal penting yang menjadi suatu sistem. Pertama, sistem pasti memiliki tujuan, kedua sistem selalu mengandung proses atau rangkaian suatu kegiatan dan ketiga, proses dalam suatu sistem selalu melibatkan dan memanfaatkan berbagai komponen atau unsur-unsur tertentu.
Pengajaran dikatakan suatu sistem karena pengajaran adalah kegiatan yang bertujuan, yaitu mengajar siswa. Pengajaran sebagai suatu sistem merupakan suatu pendekatan mengajar yang menekankan hubungan sistemik antara berbagai komponen dalam pengajaran. Hubungan sistemik mempunyai arti bahwa komponen yang terpadu dalam suatu pengajaran sesuai dengan fungsinya.. Hubungan sistemik atau penekanan kepada sistem merupakan ciri yang pertama dan ciri yang kedua adalah penekanan kepada perilaku yang dapat diukur atau diamati. Sistem bermanfaat untuk merancang atau merencanakan proses pengajaran. Oleh karena itu, proses perencanaan yang sistematis dalam proses pembelajaran mempunyai beberapa keuntungan diantaranya:
a.       Melalui sistem perencanaan yang matang, pendidika akan mencapai hasil yang optimal.
b.      Melalui sistem perencanaan yang sistematis, setiap pendidik akan bisa menggambarkan hambatan yang akan di hadapi dan didapat menentukan strategi yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
c.       Melalui sistem perencanaan, pendidik akan dapat menentukan berbagai langkah dalam memanfaatkan berbagai sumber dan fasilitas yang ada untuk mencapai tujuan.


B.     Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Sistem Pengajaran
a.       Faktor Pendidik
Pendidik adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi  pengajaran. Dalam proses pengajaran pendidik tidak hanya berperan sebagai teladan bagi siswa,  tetapi juga sebagai pengelola pengajaran  (Manager of Learning).
Menurut Dunkin (1974) ada sejumlah aspek yang dapat mempengaruhi kualitas proses pengajaran dilihat dari faktor pendidik, yaitu:
  1. Teacher Formatif Experience, meliputi jenis kelamin serta semua pengalaman hidup pendidik yang menjadi latar belakang mereka.
  2. Teacher Training Experience,  meliputi pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan aktivitas dan latar belakang pendidikan pendidik tersebut.
  3. Teacher  Properties, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat yang dimiliki guru.
b.      Faktor Siswa
Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai  dengan tahap perkembangannya. Perkembangan akan adalah perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, akan tetapi tempo perkembangan masing-masing anak pada setiap aspek tidaklah sama. Seperti halnya pendidik, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses pengajaran dilihat dari aspek siswa meliputi aspek latar belakang siswa yang menurut Dunkin disebut Pupil Formative Experience serta faktor sifat yang dimiliki siswa (pupil properties).
Sikap dan penampilan siswa didalam kelas juga merupakan aspek lain yang bisa mempengaruhi proses pengajaran. Ada kalanya ditemukan siswa  yang sangat aktif dan ada pula siswa yang pendiam. Semua itu akan mempengaruhi proses pengajaran di dalam kelas.
c.       Faktor Sarana Dan Prasarana
Sarana adalah segal sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran proses pengajaran, misalnya media pengajaran, alat-alat praktek dan lain sebagainya, sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses pengajaran, misalnya jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil dan lain sebagainya.
Ada beberapa keuntungan bagi sekolah yang  memiliki sarana dan prasarana yang lengkap pertama, kelengkapan sarana dan prasarana dapat menumbuhkan gairah dan motivasi guru mengajar. Kedua, kelengakapan sarana dan prasarana dapat memberikan berbagai pilihan pada siswa yang belajar karena setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda.
d.      Faktor Lingkungan
Dilihat dari segi lingkungan, ada dua faktor yang dapat mempengaruhi proses pengajaran, yaitu faktor organisasi kelas dan faktor  iklim sosial psikologis. Faktor organisasi kelas yang didalamnya meliputi jumlah siswa dalam satu kelas merupakan aspek penting yang bisa mempengaruhi proses pengajaran. Organisasi kelas yang terlalu besar kurang efektif  untuk mencapai tujuan pengajaran.
Faktor lainnya yaitu iklim sosial-psikologis maksudnya adalah keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat dalam proses pengajaran. Iklim sosial ini dapat terjadi secara internal maupun eksternal. Secara internal adalah hubungan antara orang yang terlibat dalam lingkungan sekolah dan yang eksternal adalah hubungan antara pihak sekolah dengan dunia luar.


C.    Komponen-Komponen  Sistem Pengajaran
  1. Tujuan, merupakan komponen yang sangat penting dalam proses pengajaran dan komponen pertama yang utama.
  2. Si atau materi pelajaran, merupakan komponen kedua dalam sistem pengajaran. Materi pelajaran merupakan inti dalam proses pengajaran.
  3. Strategi atau metode adalah komponen yang juga mempunyai fungsi yang sangat menentukan. Keberhasilan pencapaian  tujuan sangat di tentukan oleh komponen ini.
  4. Alat dan sumber, walaupun fungsinya sebagai alat bantu akan tetapi memiliki peran yang tak kalah pentingnya, karena perkembangan tekhnologi saat ini memungkinkan siswa dapat belajar dari mana saja.
  5. Evaluasi merupakan komponen terakhir dalam sistem pengajaran. Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam pengajaran tetapi juga berfungsi sebagai umpan balik bagi pendidik atas kinerjanya.


D.    Proses Belajar Mengajar
A.    Pengertian Belajar
Belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkat laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam bahasa asingnya : ”Learning is a Change In the individual due to intruction of that individual and his environment, which fells  a need and makes him more capable of dealing adequately with his environment (W.H Burton, The Guidance of Learning Activites, 1984).
Dalam pengertian ini terdapat kata change atau “Perubahan” yang berarti bahwa seseorang yang telah mengalami proses belajar akan mengalami perubahan tingkah laku, baik dalam aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun dalam sikapnya. Perubahan tingkah laku dalam aspek pengetahuannya ialah dari tidak mengerti menjadi mengerti. Sebagai mana diungkapkan salam Al-Qur’an (Q.S. Al-Fath ayat :23). Yang berbunyi sebagai berikut:





Artinya:
“Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunatullah itu.” (Q.S. Al-Fath ayat :23).

Emest R. Hilgard dalam bukunya Introduction to Psychology mengemukakan: “We may define learning as the process by which an activity originates or is changed through responding to asituation, provid the change cannot be attributed to growth or the temporary state of the organism (as fatque or under drugs)”. Terjemahan  bebasnya ialah “ Belajar adalah suatu proses dimana ditumbulkan atau diubahnya  suatu kegiatan karena mereaksi suatu keadaan. Perubahan itu tidak di sebabkan oleh suatu proses pertumbuhan (seperti kelelahan atau karena pengaruh obat-obatan).”
H.C. Witherington dalam bukunya Educational Psycology mengemukakan bahwa: “ Belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan kepribadian atau suatu pengertian”. Ketiga definisi tersebut menunjukan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku atau kecakapan manusia. Perubahan tingkah laku ini bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisiologis atau proses kematangan. Perubahan yang terjadi karena belajar dapat berupa perubahan-perubahan dalam kebiasaan, kecakapan-kecakapan atau dalam ketiga aspek yakni pengetahuan (kognitif), sikap (affektif) dan keterampilan (psikomotor). Kegitan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini mengandung arti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik atau siswa.

B.     Pengertian Mengajar
Pengertian mengajar yang dikemukakan oleh para pakar pendidikan, antara lain yang dikemukakan berikut ini. Jerome S. Bruner dalam bukunya Toward a Theory Of Intruction mengemukakan bahwa ” Mengajar adalah menyajikan ide, problem, atau pengetahuan dalam bentuk yang sederhana sehingga dapat dipahami oleh setiap siswa”. Mengajar ini juga sama pentingnya dengan belajar. Karena tanpa ada yang mengajar belajarpun tidak akan maksimal, walau ada sebagian kecil orang yang dapat belajar otodidak tanpa adanya seorang pengajar). Tuntutan mengajar ini telah di contohkan dalam Al-Qur’an langsung oleh Allah SWT. Kepada Nabi Isa AS. Yaitu dalam (Q.S. Al-Maidah ayat : 110) yang berbunyi:

øŒÎ) tA$s% ª!$# Ó|¤ŠÏè»tƒ tûøó$# zNtƒótB öà2øŒ$# ÓÉLyJ÷èÏR y7øn=tã 4n?tãur y7Ï?t$Î!ºur øŒÎ) š?­ƒr& ÇyrãÎ/ Ĩßà)ø9$# ÞOÏk=s3è? }¨$¨Y9$# Îû ÏôgyJø9$# WxôgŸ2ur ( øŒÎ)ur šçFôJ¯=tæ |=»tFÅ6ø9$# spyJõ3Ïtø:$#ur sp1uöq­G9$#ur Ÿ@ÅgUM}$#ur ( øŒÎ)ur ß,è=øƒrB z`ÏB ÈûüÏeÜ9$# Ïpt«øŠygx. ÎŽö©Ü9$# ÎTøŒÎ*Î/ ãàÿZtFsù $pkŽÏù ãbqä3tFsù #MŽösÛ ÎTøŒÎ*Î/ ( äÎŽö9è?ur tmyJò2F{$# šÝtö/F{$#ur ÎTøŒÎ*Î/ ( øŒÎ)ur ßl̍øƒéB 4tAöqyJø9$# ÎTøŒÎ*Î/ ( øŒÎ)ur àMøÿxÿŸ2 ûÓÍ_t/ Ÿ@ƒÏäÂuŽó Î) šZtã øŒÎ) OßgtGø¤Å_ ÏM»uZÉit7ø9$$Î/ tA$s)sù tûïÏ%©!$# (#rãxÿx. öNåk÷]ÏB ÷bÎ) !#x»yd žwÎ) ֍ósÅ ÑúüÎ7B ÇÊÊÉÈ  

Artinya: “(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu aku menguatkan kamu dengan Ruhul qudus. kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata".  (Q.S. Al-Maidah ayat : 110).

Teknik untuk menyederhanakan bahan yang akan disajikan tersebut menurut Bruner adalah  dengan cara enactive, iconic, dan symbolic. Penyajian enactive adalah penyajian suatu bahan pelajaran dalam bentuk gerak atau dalam bentuk psikomotor. Cara penyajian ini amat sederhana, kongkret, bahkan dapat di katakan primitif. Penyajian iconic melibatkan penggunaan grafik dalam penyajian suatu ide, objek atau prinsip. Cara penyajian ini lebih abstrak bila dibandingkan dengan penyajian enactive. Sedangkan penyajian symbolic adalah dengan menggunakan bahasa dan penyajian hendaknya mengikuti perkembangan jiwa anak.
Dengan demikian, guru dapat memilih cara penyajian mana yang akan diterapkan dalam menyampaikan materi pelajarannya terhadap siswanya, dengan memperlihatkan tingkah perkembangan jiwa anak tersebut. Bruner percaya bahwa semua hal dapat diajarkan pada semua tingkat usia. Bruner berpendapat bahwa guru perlu sekali menganalisis benar-benar bahan pelajaran yang harus dipelajari siswa, menentukan tingkat kesukaran, dan menentukan cara penyajiannya yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan kewajiban anak yang akan mempelajarinya. Untuk keperluan ini, guru perlu benar-benar memperhatikan predisposisi siswa dalam belajar dan pengalaman-pengalaman belajar yang pernah dipelajari atau dialaminya, serta struktur pengetahuan yang harus ia ajarkan kepada siswa-siswanya.
Mengingat mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moral. Maka berhasilnya pendidikan siswa secara formal terletak  pada tanggung jawab guru dalam melaksanakan tugas mengajar. Mengajar merupakan suatu perbuatan atau pekerjaan yang bersifat unik, tetapi sederhana. Dikatakan unik karena berkenaan dengan manusia yang belajar, yakni siswa dan guru yang mengajar serta bertalian erat dengan manusia di dalam Masyarakat.
C.     Proses Belajar dan Mengajar
Proses adalah kata yang berasal dari bahasa Latin ”Processus” yang berarti ”berjalan ke depan”. Menurut Chaplin (1972), proses adalah any change in any object or organism, particulary a behavioral or phsychological change. (proses adalah suatu perubahan yang menyangkut tingkah laku atau kewajiban).
Proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam siswa. Jadi pengertian proses belajar dan mengajar ialah sebuah kegiatan yang integral antara siswa sebagai pelajar yang sedang belajar dengan guru sebagai pengajar dalam proses mengajar.
a.       Fase-fase Dalam  Proses Belajar
Menurut Jorome S.Bruner dalam proses belajar, siswa menempuh tiga fase, yaitu sebagai berikut:
ü  Informasi (tahap penerimaan materi)
ü  Fase-fase Transformasi (tahap pengubahan materi)
ü  Fase Evaluasi (tahap penilaian materi)

b.      Proses Belajar Mengajar Ditinjau Dari Sudut Siswa
1.      Macam-macam keterampilan intelektual, Gagne membedakan macam-macam belajar, dari keterampilan intelektual yang terkandung didalamnya. Ada delapan tipe yaitu:
·         Belajar tanda-tanda, merupakan kegiatan belajar yang paling sederhana sebab hanya melibatkan penggunaan ketrampilan akan tanda-tanda.
·         Belajar simulasi respons, adalah kegiatan belajar yang membentuk menjalin hubungan antara suatu rangsangan dengan respons atau jawaban.
·         Rangkaian kegiatan, misal belajar yang didalamnya terdapat rankaian kegiatan
·         Belajar hubungan verbal, dimulai dengan mengenal hubungan antara sebuah benda dengan namanya dst
·         Belajar membedakan.
·         Belajar konsep
·         Belajar aturan atau hukum-hukum
·         Belajar memecahkan masalah.
2.      Belajar menerima, menghafal, diskaveri, dan bermakna
Ausuble dan Robinson (1969) mengemukakan adanya empat macam bentuk belajar yaitu:
  1. Belajar menerima dan belajar diskaveri. Belajar menerima adalah suatu bentuk belajar dengan peranan siswa lebih pasif, karena mereka lebih banyak menerima yang disampaikan oleh guru. Belajar diskaveri disebut juga belajar inkuiri yaitu kegiatan belajar dimana siswa lebih aktif karena ada sejumlah proses mental yang dilakukan siswa.
  2. Belajar menghafal dan belajar bermakna belajar menghafal yaitu belajar dengan cara menghafal, akan tetapi jika hanya dengan menghafal maka siswa hanya akan mengerti secara verbal oleh karena itu siswa harus belajar bermakna yakni siswa belajar dengan memahami agar apa yang ia hafal akan lebih dimengerti
  3. Belajar di  sekolah dan di luar sekolah kegiatan belajar di sekolah yakni belajar dibawah bimbingan dan pengawasan guru langsung. Sedangkan belajar di luar sekolah yaitu belajar dari lingkungan sosial siswa
  4. Belajar secara klasikal, kelompok dan individual kegiatan belajar klasikal yaitu dengan cara menerima dan menghafal. Belajar kelompok yaitu belajar secara bersama-sama. Belajar individual yaitu belajar dengan cara pemberian tugas secara individu.
  5. Belajar teori dan praktek
c.       Proses Belajar Mengajar Ditinjau Dari Sudut Guru
  1. Mengajar secara ekspositori yaitu dengan metode ceramah dan demokrasi.
  2. Mengajar dengan mengaktifkan siswa yaitu dengan cara tanya jawab, diskusi, pengamatan dan percobaan, mengajar kelompok, latihan, pemecahan masalah, dan metode pemberian tugas.
KESIMPULAN

Dari penjelasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pengajaran dengan sistem merupakan dua hal yang tidak terpisahkan karena dalam proses belajar dan mengajar harus menggunakan system agar mempunyai tujugan yang jelas. Belajar dan mengajar selalu berkaitan karena seseorang yang belajar pasti ada yang mengajar sehingga terjadi interaksi antara keduanya yang disebut proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar ada dua sudut pandang yakni dari siswa dan dari guru. Karena siswa sebagai pelaku belajar dan guru sebagai pelaku mengajar.
Jadi proses belajar mengajar merupakan kegiatan belajar dan mengajar yang mempunyai system yang jelas sehingga proses tersebut dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya.

Hadlari Nawawi. Pendidikan Islam. Usaha Nasional : Surabaya. 1987.

Ibrahim, R  dan Syaodih, Nana S. Perencanaan Pengajaran Rineka Cipta: Jakarta. 2003.

Jakiyah Darajat, Prof DR. Ilmu Pendidikan Islam 1995. Bumi Aksara: Jakarta.

0 komentar:

Posting Komentar

NB: Berikan Komentar yang sopan dan berkenaan dengan Artikel diatas.

Saya mohon maaf jika komentar sahabat dan rekan blogger terlambat di respon Karena banyaknya kegiatan yang mengikat he he he, Silahkan copas asalkan cantumkan juga sumbernya yah...!

Copyright: © 2012- By : Grup Syariah Metro™ Kumpulan Makalah Pendidikan Dan Tempat Berbagi Ilmu Pengetahuan
Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute